Sabtu, 30 Maret 2013

My Very 1st Time Visit Singapore


Postingan saya kali ini akan menceritakan salah satu pengalaman saya jalan ke luar negeri pada tanggal 22-25 Maret 2012 (maaf, lagi-lagi late post -,-), kali ini saya melakukan perjalanan ke 2 negara sekaligus, yaitu Singapore dan Malaysia. Perjalanan ini diawali karena keisengan saya hunting tiket pesawat Jogja-Singapore seharga Rp 150ribu dipertengahan tahun 2011, karena dapat akhirnya saya booking dan bayar juga (sumpah iseng!). Karena terbangnya masih Maret 2012, maka saya tidak terlalu ambil pusing tentang persiapannya, bahkan saya sempat lupa kalau punya tiket ke Singapore. Dan semakin mendekati Maret 2012 pun, saya semakin berpikir apakah akan berangkat atau tidak. Dan sayapun memutuskan untuk berangkat saja, karena tiket pulang Kuala Lumpur-Surabaya juga sudah ditangan. Saya hanya membawa uang cash Rp 1juta untuk perjalanan 4 hari 4 malam ini, yang tentunya sudah saya tukar ke dollar singapore dan ringgit. Untuk perjalanan kali ini, saya tidak terlalu repot membuat itinerary, saya membiarkan perjalanan ini mengalir saja \(´`)/ This my story, my first time visit Singapore ('̀'́)

Day 1, 22 Maret 2012
Pagi ini saya terbang ke Singapore via Yogyakarta, jadinya semalam saya menempuh perjalanan kurang lebih 5 jam dari Surabaya hingga sampai di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. Ini pertama kalinya saya terbang melalui bandara Adi Sucipto, tidak sebesar Bandara Juanda memang, tetapi sudah terdapat penerbangan internasional disini. Setelah melewati proses cek in, membayar airport tax sebesar Rp 100.000 dan melewati pemeriksaan imigrasi yang antriannya panjang sekaleee (maklum loket imigrasinya cuma 2), akhirnya sampai juga di waiting room, sekitar sejam saya menunggu boarding.
Jam 12 pesawat saya mendarat di Bandara Changi, Singapore, akhirnya saya menginjakkan kaki di bandara ini, impian semasa SD lho \(´`)/ Gila...bandaranya gede banget, keren banget, Kaya mall (norak deh :p). Setelah melewati proses imigrasi dan pemeriksaan barang, saya sempat bingung bakalan ngapain setelah ini, bagaimana caranya keluar bandara menuju pusat kota? Naik bis, MRT ato taksi? Tapi akhirnya saya ke vending machine untuk menukarkan uang dengan semacam kartu, yak saya naik MRT sajalah. Belum pernah memang, dan gak tau juga bakalan kemana, tapi setidaknya dicoba dulu deh. Saya memilih untuk berhenti di Bugis, karena yang saya tahu banyak penginapan murah disekitar situ, dan di stasiun Bugis inilah saya janjian dengan Mba Nadia (seorang Indonesia yang tinggal di Singapore yang saya kenal dari grup Backpacker Dunia). Selanjutnya, saya diajak Mba Nadia untuk berkeliling di wilayah Bugis street, Merlion statue, Esplanade, Museum, Clarke Quay, dan juga China Town (disini saya bertemu dengan beberapa partner jalan baru). Karena  ada partner yang mengeluh capek, akhirnya Mba Nadia kasian mungkin ngeliatnya, dia mengajak kami mampir ke flatnya untuk beristirahat sebentar dan ngemil-ngemil di daerah Hougang. Menjelang jam 7, kamipun lagi-lagi diantar dengan menaiki taxi ke Little India untuk mencari penginapan.


Merlion Statue
Si Merlion menghadap Marina Bay
Marina Bay dari kejauhan
Welcome to capitality
Esplanade
Esplanade
Kolam di depan Esplanade
Apartment Mba Nadia
Kami menginap di Fernloft Hostel dengan rate weekday 20SG$ permalam (sekitar Rp 146.000, rate per Maret 2012) untuk dormitory 12 bed dan sudah termasuk sarapan, saya langsung membayar untuk 2 malam. Lokasi Fernloft sangat strategis karena dekat dengan Ferrer Park station, Mustafa Center, City Square Mall, serta Sri Veeramakaliamman Temple, dan semuanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki lho :) 
Menurut saya pribadi, hostel ini cukup bersih (apalagi bathroom nya), lobinya asik, kamarnya nyaman, stafnya ramah plus cakep :p dan fasilitasnya lumayan lengkap seperti free wifi (wajib nih), pantry, mesin cuci, setrika, loker, hot shower, dan sebagainya. Cukup recommended kok :)

Penginapan saya kali ini :)

Sekitar jam setengah 9 malam, saya jalan-jalan malam sambil mencari makan di dalam Mall dan Mustafa Center, banyak makanan yang keliatannya enak, tapi saya ragu (mungkin saja mengandung babi), maka saya memutuskan untuk membeli nasi briyani seharga 5SG$ ato sekitar Rp 36.500 di depot masakan India yang terdapat label halal di etalasenya. Hari ini terasa panjang dan melelahkan, setelah kenyang, sayapun mandi dengan air hangat dan kemudian bergegas tidur.

Hal yang menarik dan berkesan di hari ini :
  1. Jalan-jalan hari ini saya tempuh dengan 25% MRT dan 75% jalan kaki, nah lho! Untungnya saya sudah terbiasa jalan kaki dengan menggendong tas ransel (ini nih keuntungan menjadi pejalan kere), kasihan partner saya, dia mengeluh capek dan merengek untuk untuk segera ke penginapan. Saya senang melihat kebiasaan warga Singapore yang mayoritas bepergian dengan jalan kaki dan menggunakan public transport, patut ditiru nih sama warga Indonesia :D
  2. Hari ini saya banyak berinteraksi menggunakan bahasa inggris, walaupun saya akui english saya tidak lancar, kebanyakan saya mengerti apa yang mereka ucapkan tapi saya bingung membalasnya :( Saya gak nyerah kok! Ini malah memotivasi saya untuk memperdalam bahasa inggris. Oiya, di Singapore mayoritas penduduknya menggunakan bahasa inggris, dan mandarin, sedangkan bahasa melayu dan india juga terkadang saya temui, namun jarang.
  3. Saya sempat takjub saat berada di bandara Changi yang sangat besar, keren dan membingungkan (karena baru pertama kesini, hehe), Soetta mah lewat :p dan juga takjub saat berada di Dhoby Ghaut station yang juga besar, tapi yang membuat saya lebih mengingat station ini adalah namanya, Dhoby Ghaut!
  4. Saya senang saat memiliki Ez-Link, semacam kartu pintar yang bisa digunakan untuk naik MRT dan Bis. Cara kerjanya gampang, kita cukup men-tap kartu tersebut di tempat yang telah disediakan ketika akan menaiki MRT dan Bis, cukup praktis daripada harus ke vending machine dahulu untuk menukar uang dengan kartu.
  5. Cuma disinilah saya makan berbagai jenis masakan india dan masakan timur tengah lainnya, bahkan saya juga merasa lebih aman makan fast food. Oiya, disini McD, KFC, Burger King, Breadtalk dan franchise terkenal lainnya menyediakan menu yang tidak terdapat di Indonesia lho, jadinya saya semangat untuk nyicipin :D Sebenarnya banyak makanan yang menggiurkan, tapi saya ragu akan status kehalalannya :(
  6. Mayoritas tempat-tempat menarik di Singapore dapat dijangkau dengan berjalan kaki, naik MRT dan naik bis; petunjuk arahnya cukup jelas, serta map dan informasi juga tersebar banyak di sudut bandara dan penginapan. Hal ini pastinya sangat memudahkan bagi wisatawan untuk berkeliling kota sendirian, bahkan untuk pengunjung pertama kali seperti saya.
  7. Hari ini saya dengan senang hati mempelajari rute MRT (Mass Rapid Transit), saya bahkan berharap MRT ini masuk Indonesia, kapan ya?

Heiho...ini baru cerita perjalanan saya di hari pertama lho, masih ada 3 hari lagi untuk diceritakan :) Semoga saya on the good mood untuk menyelesaikan sisanya ya! See you on my next post :)

9 komentar:

  1. Halooo mba mau no mba nadia donk saya mau kesana juga saya buta sa sekali

    BalasHapus
  2. kapan kira2 mau kesana?
    saya nanya mba nadia dulu, dia ada di singapore ato ga?
    dy suka traveling soalnya :)

    BalasHapus
  3. halo mba nuqee, kebetulan saya jg mau ke sin, dan pengalaman pertama kalinya keluar negri, kalo boleh tau, hostel fernloft itu harus booking online atau bisa langsung di datengin?
    thx

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa booking online di agoda, ato bisa juga go show (datang langsung)
      waktu itu saya go show, sampe singapore langsung cari hostel, dan langsung dapat...
      kalo fernloft lg penuh, kamu bisa nginep disebelahnya, ada hostel juga kok
      selamat jalan2 di singapore ya :)

      Hapus
    2. oh gt, thx ya.. btw boleh minta CP mb nadia? saya mau kesana tapi masih lama sih 8-12 april hehe

      Hapus
  4. hai sis salam kenal, aq mau tanya, wkt kita di dlm stasiun mrt baru turun dr mrt nya terus mau keluar misal nya d bugis mrt station mau keluar menuju victoria street itu ada papan petunjuk jalan nya gak sis? kaya qta harus keluar lwt pintu mana gitu? makasih sebelum nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tenang aja, disana banyak penunjuk jalan kok, keluar dari kereta tinggal cari penunjuk jalan dan bisa milih mau lewat jalur yang mana :)
      salam kenal juga :)

      Hapus