Minggu, 30 Januari 2011

Surabaya Heritage Track

Hari minggu ini saya ikutan Surabaya Heritage Track yg rutin diadakan oleh House Of Sampoerna bareng temen2 baru BPI Regional Surabaya. SHT ini gratis, tanpa dipungut biaya sama sekali. Rute kali ini agak berbeda dg rute2 yg sudah ada, spesial IMLEK. Jadinya, obyek yg akan dikunjungi adalah obyek2 yg berhubungan dengan bangunan Cina di Surabaya. aQ dan teman2 berkeliling di beberapa kawasan di Surabaya dengan menaiki bis yang lucu.



bagi yg pengen ikutan juga ato sekedar pengen nanya2 info, ini yg bisa dihubungi :
HOUSE OF SAMPOERNA
Taman Sampoerna 6, Surabaya 60163
Tel: +62 31 353 9000
Cafe: ext. 24140
Marketing: ext 24109-10
TIC - SHT: ext. 24142
Email: hos.surabaya@sampoerna.com
www.houseofsampoerna.museum




Tujuan pertama Surabaya Heritage Track adalah Klenteng Hok An Kiong, yg terletak di Jalan Coklat. Klenteng Hok An Kiong merupakan klenteng paling tua di Surabaya, didirikan pada 1830 oleh Hok Kian Kong Tik, perkumpulan orang Tionghoa asal Hok Kian. Mula-mula klenteng ini tempat menginap sementara orang yang baru datang dari Tiongkok. Lama-kelamaan dirasa perlu ada kelenteng bagi mereka untuk beribadah.Tukang-tukang didatangkan langsung dari Tiongkok, juga bahan-bahan bangunan. Saat ini Hok An Kiong dikelola oleh Yayasan Sukhaloka. ini beberapa fotonya,


Tujuan kedua adalah klenteng Boen Bio. Klenteng Boen Bio didirikan pada 1907 di Jalan Kapasan, Surabaya. Ia satu-satunya klenteng khusus agama Khong Hu Chu di Asia Tenggara. Kapasan adalah kota lama Surabaya dan juga salah satu kawasan perdagangan tertua di kota ini. Awalnya, klenteng ini selesai dibangun pada 1883 di Kapasan Dalam. Pada 1907, ia dipindahkan ke Jl. Kapasan agar lebih mudah dijangkau umatnya. Boen Bio dianggap "benteng terakhir" umat Khong Hu Cu.
Klenteng ini beda dengan kebanyakan klenteng karena tidak ada patung Buddha maupun dewi Kwan In. Ia juga tak memiliki patung dewa-dewi lain, yang lazim ditemui dalam klenteng Buddha maupun Taoisme.


di belakang klenteng, terdapat perkampungan yang mayoritas dihuni oleh warga cina keturunan (ga semuanya cina sih). di sekitar perkampungan tersebut terdapat tua yang dulunya digunakan sebagai tempat persembunyian pada saat perang. katanya sih, di bawah rumah penduduk di sekitar perkampunga tersebut, terdapat bunker u/ bersembunyi. ga tau masih ada ampe sekarang ato enggak.


SHT ini berlangsung sekitar 1 jam lebih (tergantung kemacetan jalan juga sih). tapi untungnya pas hari minggu, jalanan sekitar Surabaya Utara lenggang, jadinya lancar jaya deh :)
Setelah kelar ikutan SHT, saya dan teman2 mengunjungi House of Sampoerna...