Saya ini tipe orang yang suka melakukan perjalanan dalam jangka waktu yang lama, hingga Juni 2012 perjalanan saya paling lama adalah 7 hari, yaitu ke Pulau Lombok di bulan September 2011. Dan, pikiran gilapun datang dibulan November 2011, saya terkena racun promo dari sebuah maskapai ternama. Dan, dihari itu juga saya langsung booking tiket pesawat ke Manado dengan harga yang paling murah yang pernah saya tau. Beberapa jam selanjutnya, saya bingung sendiri dan mikir "Mau ngapain saya ke Manado? Sendirian, Belum pernah kesana, Ga punya kenalan disana". OKE...hal itu pasti bisa diatasi oleh seorang NUQEE, slowly but sure :)
Saya menceritakan hal ini ke beberapa teman saya, serta mengajak mereka untuk bergabung dalam perjalanan panjang saya kali ini. Ada 2 orang teman saya yang akhirnya tertarik dan serius dengan perjalanan menyusuri Sulawesi. Eitss...menyusuri Sulawesi? Yap! Tema perjalanan saya kali ini adalah menyusuri Pulau Sulawesi, as much as I can. Oiya, yang menjadi teman perjalanan saya adalah NK (Travelmate setia saya dari Surabaya) dan Ramdhan (Travelmate baru saya dari Jabodetabek). Yap...dan inilah perjalanan saya menyusuri Pulau Sulawesi dari atas hingga kebawah...
Hari Pertama
Minggu, 8 Juli 2012
Surabaya - Manado - Tomohon
Saya sampai di bandara Sam Ratulangi, Manado sekitar jam 1 siang dan disambut oleh langit berawan Manado. Saya telah ditunggu oleh Ramdhan, yang sudah sampai beberapa jam sebelumnya. Setibanya disana, saya langsung dikontak oleh Om Santo, host saya selama di Manado. Saya kenal om Santo melalui Couchsurfing sehari sebelum keberangkatan ke Manado, dan Alhamdulillah Om Santo bersedia untuk saya repoti (dalam hal menginap) selama di Manado. Lucky Me :)
Setelah bertemu dengan Om Santo, saya diajak terlebih dahulu kerumahnya untuk makan siang, lalu setelahnya saya diantar ke terminal untuk memulai wisata eksplore Sulawesi Utara. Saya, Ramdhan beserta Tepy (teman baru saya di Manado) pergi ke Tomohon, dan mengunjungi danau Linow, danau yang terlihat hijau karena mengandung belerang (kalo di Jawa sih kaya danau 3 warna di Dieng, Wonosobo)
danau linow yang hijau |
Tepy, Saya & Ramdhan |
Menjelang sore, kami bertiga kembali ke Manado untuk kembali kerumah Om Santo. Di rumah, saya disuguhi nasi goreng lezat (bukan nasi goreng ala Manado sih). Setelah kenyang makan, saya dan Ramdhan pamit untuk beristirahat.
Bis Manado - Tomohon PP Rp 6.000 x 2 = Rp 12.000
Angkot Tomohon - Linow PP Rp 3.000 x 2 = Rp 6.000
Total Pengeluaran Rp 58.000
Hari Kedua
Senin, 9 Juli 2012
Manado - Bitung
sarapan hari ini, Bubur Tinutuan |
Hari ini dimulai dengan sarapan bubur tinutuan, bubur khas Manado yang menyehatkan karena berisi sayuran. Jam 8 pagi kami memulai perjalanan dari terminal Pal 2, Manado dengan menaiki bis kecil menuju kota Bitung. Sesampainya di terminal Tangkoko Bitung, kami langsung mencari angkutan untuk menuju ke Ruko alias dermaga, karena kami akan menyeberang ke Pulau Lembeh. Sesampaianya di dermaga, kami bingung mau naik kapal apa, karena ternyata public boat hanya melayani penyeberangan hingga ke kampung-kampung saja, bukan tempat untuk snorkling atau tempat keren berpasir putih. Akhirnya, kami memutuskan untuk menyewa kapal saja seharga Rp 200.000 (setelah melewati negosiasi yang alot dengan pemilik kapal), kapalnya besar sekali ternyata, ga rugi deh Rp 200.000 untuk kapal sebesar ini, apalagi cuma dinaiki berdua :p
dermaga di kota Bitung |
kapal ini milik kami berdua :D |
cantiknya :) |
Tujuan pertama, saya diantarkan ke sebuah resort mewah di salah satu sisi pulau, namanya Lembeh Resort. Tempatnya cukup keren, tetapi sayangnya, biaya menginap dan divingnya mahal sekali karena menggunakan patokan harga US $. Resort macam ini sih ga cocok untuk beckpacker macam saya, alhasil saya cuma numpang lewat disini :p Berikut penampakan keren dari Lembeh Resort, serta view-view kerennya.....
Tujuan kedua, saya diantarkan ke kawasan Pasir Putih, pemilik kawasan berpasir putih ini bernama Pak Paulus, kata beliau pasir putih disini adalah satu-satunya pasir putih di Pulau Lembeh.
Puas menikmati sebagian kecil dari Pulau Lembeh, saya dan Ramdhan menuju Taman Marga Satwa Tandurusa (terletak di Kota Bitung), dimana disini terdapat Tarsius, primata terkecil di dunia dan juga beberapa hewan khas Sulawesi. Setelah berkeliling Tandurusa, saya dan Ramdhan mengunjungi pusat kota Bitung dengan menaiki ojek, disana saya berfoto-foto dengan Menara Eiffel (ala Bitung) dan Tugu Cakalang :p
Tarsius yang imut-imut |
Me & Eiffel Tower |
Tugu Cakalang |
Sekitar jam setengah 5, saya dan Ramdhan kembali ke Manado dengan menaiki bis kecil, dan diturunkan di terminal Pal 2. Kami berdua sempat menggembel sejam di terminal ini, karena tidak tau harus kemana :p Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Jalan Kartini, di pusat kota, kami hampir lupa untuk membeli tiket angkutan ke Gorontalo besok. Kami sepakat akan naik taksi gelap (mobil innova) menuju Gorontalo, dengan harga Rp 100.000 duduk di kursi paling belakang (kursi tengah Rp 125.000 dan kursi depan Rp 150.000). Setelah selesai membeli tiket untuk besok, kami berdua mencari makan malam di sekitar boulevard, dan tidak sengaja bertemu dengan Tepy. Ternyata Tepy sedang nongkrong bersama teman-teman Punk Manado, jadilah saya juga berkenalan dan ikutan nongkrong dengan mereka. Dalam hati saya membatin "Gila...di Surabaya aja saya ga pernah main sama anak Punk, sekalinya ke Manado langsung nongkrong sama anak-anak Punk". Tapi, mereka cukup baik dan ramah kok, apalagi pas mereka tau kami datang dari Jawa. Walaupun saya cukup roaming dengan pembicaraan mereka, tapi itu ga mengganggu saya untuk mengerti becandaan mereka :D Pertemuan saya dengan mereka malam ini, memberikan pandangan baru tentang bagaimana kehidupan anak Punk jalanan selama ini. Tanpa terasa jam menunjukkan pukul 23.30 WITA. Saya harus pulang ke rumah Om Santo, dan teman-teman baru ini mengantarkan saya sampai tujuan dengan Selamat :) Semoga kita bisa ketemu dilain kesempatan yaaa...
Teman baru saya.... |
:) |
Angkot Tangkoko - Ruko Rp 2.500
Sewa kapal untuk ke Lembeh Rp 200.000 : 2 = Rp 100.000
Tiket masuk pasir putih Rp 5.000
Ojek Ruko - Tandurusa Rp 5.000
Tiket masuk Tandurusa Rp 5.000
Ojek Tandurusa - Monumen Cakalang Rp 10.000
Angkot Cakalang - Tangkoko Rp 2.500
Angkot Pal 2 - Boulevard Rp 2.500
Dinner di McDonald Rp 35.000
Total Pengeluaran Rp 182.500
Hari Ketiga
Selasa, 10 Juli 2012
Manado - Gorontalo
Huah...hari ini saya harus meninggalkan Manado, padahal belum sempat mengunjungi Bunaken :( Itu berarti saya harus kembali ke Manado (lagi) suatu saat nanti. Sekitar jam 8 pagi, saya dijemput oleh taksi gelap untuk menuju ke Gorontalo. Sepanjang perjalanan, saya disuguhi pemandangan laut yang keren dan ga ada habisnya. Sekitar jam 1 siang, sopir beristirahat serta makan siang di daerah Kotamobago, kami semobil (saya dan penumpang lain maksudnya) makan Ikan Bobara yang Ajibb ^,^b Entah apa nama ikan ini di Pulau Jawa, yang jelas ikannya gede banget.
Sekitar jam setengah 7 malam, saya sampai di pelabuhan Kota Gorontalo, dan saya langsung membeli tiket kelas ekonomi kapal Tuna Tomini seharga Rp 63.000. Sebenarnya, saya janjian ketemu dengan NK (travelmate saya yang satu lagi) disini, tapi sayangnya hingga kapal ini berangkat, jam 9 malam, dia belum juga sampai :( Itu karena pesawatnya delay parah. Sayang sekali, sayang sekali :(
Sekitar jam setengah 7 malam, saya sampai di pelabuhan Kota Gorontalo, dan saya langsung membeli tiket kelas ekonomi kapal Tuna Tomini seharga Rp 63.000. Sebenarnya, saya janjian ketemu dengan NK (travelmate saya yang satu lagi) disini, tapi sayangnya hingga kapal ini berangkat, jam 9 malam, dia belum juga sampai :( Itu karena pesawatnya delay parah. Sayang sekali, sayang sekali :(
Makan siang ikan bobara Rp 25.000
KMP Tuna Tomini (kelas ekonomi) Rp 63.000
Makan malam di kapal Rp 12.000
Total Pengeluaran Rp 200.000
ni jadi salah satu blog yg paling aq suka. . . foto2nya bagus bgt ngambilnya, artikelnya lengkap jadi bisa buat refrensi ntar
BalasHapusdomo arigatou ^,^
HapusWah senang baca blog.a nuki... Inspiring me "back to nature... Back to travelling :) aulia f.k
BalasHapusterima kasih, ozi :)
Hapus