DAY 6 – Thu, Sep 12th 2013
01.30
Sebuah sleeping bus menjemput kami dan rombongan yang telah lama menunggu di sebuah sudut trotoar area Pham Ngu Lao. Sleeping bus ini kalo dilihat dari luar sekilas seperti bus bertingkat, tetapi saat masuk kedalam, hanya lantai atas saja yang digunakan untuk bangku penumpang sedangkan dibawah untuk barang. Bangkunya cukup nyaman dibuat selonjoran, ini penampakannya...
Me & the bus |
passenger seat |
06.00
Kami turun dari bus untuk mendapatkan stempel keluar negara dari kantor imigrasi Vietnam di Moc Bai, jam segini kantor imigrasinya masih sepi banget. Sekitar setengah jam rombongan bus saya berurusan dengan imigrasi Vietnam, kemudian kami semua masuk kedalam bus, tetapi 15 menit kemudian turun lagi di kantor imigrasi Cambodia di Bavet. Proses untuk mendapatkan stempel di imigrasi Cambodia cepat dan ga ribet, apalagi buat warga Indonesia seperti saya. Kelar urusan di imigrasi, kami kembali naik kedalam bus, tetapi 20 menit perjalanan kami diturunkan lagi di sebuah tempat makan. Makanan yang dijual ditempat ini seperti nasi goreng, mi goreng, dll dengan toping ayam, udang atau babi. Yakk...bakalan sering ketemu menu babi di negara ini -,- bismillah ajalah selama disini :(
Sepanjang perjalanan menuju ibukota Cambodia saya merasa tidak asing dengan keadaan jalan serta pemandangan di kanan kiri jalan, karena sangat mirip dengan Indonesia. beneran deh INDONESIA banget...
Sayangnya, perjalanan menuju Phnom Penh tidak semulus dugaan saya, bus yang saya naiki tiba-tiba mengalami kerusakan kecil setelah kami menyeberang dari sungai Mekong dengan menggunakan semacam ferry minimalis. Awalnya AC mati, kemudian mesinnya bermasalah yang menyebabkan kami terdampar di sebuah terminal di kota asing di Cambodia sekitar kurang lebih 1 jam.
Oiya, dalam perjalanan ini kami bertemu dengan pejalan dari Yogyakarta yang nantinya bergabung dengan kami sampai Bangkok :)
12.00
Sampailah saya di ibukota Cambodia, Phnom Penh. Tata kotanya teratur, unik (karena banyak pagoda emas yang menjulang tinggi), dan tidak terlalu ramai. Kami singgah dikota ini hanya sebentar, karena harus melanjutkan perjalanan ke Siem Reap. Sepertinya Phnom Penh menarik untuk dijelajahi, next time deh ya, Aamiin...
13.30
Kami menaiki bus yang beda dari sebelumnya menuju ke Siem Reap, perjalanan dari Phnom Penh menuju Siem Reap kami tempuh selama 6 jam.
19.30
Akhirnya...sampai juga di Siem Reap :) Kami diturunkan di pul bus, dan kemudian naik tuk-tuk menuju night market yang juga merupakan backpacker area. Karena seharian menempuh perjalanan, kami bertiga tidak terlalu 'ngoyo' mencari penginapan murah karena lelah. Kami menginap di SedaAngkor Hotel yang membandrol harga $6/night/person, kamarnya setara dengan kelas standard di hotel bintang 3 (AC, TV, 3 single bed, bath tub, hot water), ini penampakannya...
Setelah mandi, kami bertiga mencari makan di kawasan night market, sayangnya tidak seperti namanya, pada jam 22.00 kawasan ini cenderung sepi. Banyak tempat makan, penyedia jasa dan toko yang tutup jam 22.00, bahkan pasar malamnya =,= untungnya pada saat itu ada tempat makan yang buka lagi (padahal sudah beberes akan ditutup). Harga makanan dikawasan ini beragam, mulai dari nasi goreng seharga $1 sampai menu komplit di KFC seharga $3, cukup terjangkau kok. Mau yang lebih mahal? banyak juga kok! Malam itu saya memesan semacam kwetiau yang creamy seharga $2, rasanya enak sih!
Suasana tengah malam di kota Siem Reap cukup menyenangkan, tidak ada hingar bingar, bahkan cenderung sepi. Malam ini saya ga boleh begadang, karena esoknya saya mengunjungi one of UNESCO world heritage site, ANGKOR WAT !!!
Sepanjang perjalanan menuju ibukota Cambodia saya merasa tidak asing dengan keadaan jalan serta pemandangan di kanan kiri jalan, karena sangat mirip dengan Indonesia. beneran deh INDONESIA banget...
ngantri naik kapal! |
Sungai Mekong |
Oiya, dalam perjalanan ini kami bertemu dengan pejalan dari Yogyakarta yang nantinya bergabung dengan kami sampai Bangkok :)
12.00
Sampailah saya di ibukota Cambodia, Phnom Penh. Tata kotanya teratur, unik (karena banyak pagoda emas yang menjulang tinggi), dan tidak terlalu ramai. Kami singgah dikota ini hanya sebentar, karena harus melanjutkan perjalanan ke Siem Reap. Sepertinya Phnom Penh menarik untuk dijelajahi, next time deh ya, Aamiin...
13.30
Kami menaiki bus yang beda dari sebelumnya menuju ke Siem Reap, perjalanan dari Phnom Penh menuju Siem Reap kami tempuh selama 6 jam.
from Phnom Penh to Siem Reap |
19.30
Akhirnya...sampai juga di Siem Reap :) Kami diturunkan di pul bus, dan kemudian naik tuk-tuk menuju night market yang juga merupakan backpacker area. Karena seharian menempuh perjalanan, kami bertiga tidak terlalu 'ngoyo' mencari penginapan murah karena lelah. Kami menginap di SedaAngkor Hotel yang membandrol harga $6/night/person, kamarnya setara dengan kelas standard di hotel bintang 3 (AC, TV, 3 single bed, bath tub, hot water), ini penampakannya...
Setelah mandi, kami bertiga mencari makan di kawasan night market, sayangnya tidak seperti namanya, pada jam 22.00 kawasan ini cenderung sepi. Banyak tempat makan, penyedia jasa dan toko yang tutup jam 22.00, bahkan pasar malamnya =,= untungnya pada saat itu ada tempat makan yang buka lagi (padahal sudah beberes akan ditutup). Harga makanan dikawasan ini beragam, mulai dari nasi goreng seharga $1 sampai menu komplit di KFC seharga $3, cukup terjangkau kok. Mau yang lebih mahal? banyak juga kok! Malam itu saya memesan semacam kwetiau yang creamy seharga $2, rasanya enak sih!
kwetiau yummy... |
Suasana tengah malam di kota Siem Reap cukup menyenangkan, tidak ada hingar bingar, bahkan cenderung sepi. Malam ini saya ga boleh begadang, karena esoknya saya mengunjungi one of UNESCO world heritage site, ANGKOR WAT !!!
Pengeluaran
:
Toilet di
imigrasi Bavet 2000 VND
Breakfast +
kopi + milk tea 4 USD
Mi di Pnomh
Penh @1 2 USD
Jajan 3 USD
Bus to
Bangkok @10 20 USD
Total Pengeluaran 29USD
+ 2000VND
Tidak ada komentar:
Posting Komentar