Selasa, 09 Juli 2013

Hello Aceh - Northern Andalas Trip Part 1

Saya ingin menjelajah semua provinsi di Indonesia, dan harus segera dicicil dari sekarang!!!
-NuQee,2008,found in Dream book Boot Camp-  

Hampir tidak pernah terbersit dalam pikiran saya untuk traveling ke Aceh dalam beberapa tahun ini, karena saya selalu mengincar daerah-daerah di Indonesia tengah dan timur, kalaupun suatu saat saya ke Aceh, saya ingin sekali ke Pulau Weh. Tapi semua berubah ketika QZ menebar racun promo di bulan September 2012. Waktu itu saya berhasil mendapat tiket PP BDO-MES seharga Rp 298.000, okeh...karena saya belum pernah ke Medan, sayapun bersemangat untuk traveling ke Sumatra Utara. Tapi ternyata, tak hanya QZ saja yang menebar racun, maskapai sekelas GA pun memasang harga promo untuk semua rute, yah...walaupun tidak semurah QZ tapi saya pikir cukup worth it. Travelmate saya mengusulkan untuk memasukkan Aceh dalam rute perjalanan kami, saya pikir "why not?", sekali dayung 3 provinsi terlalui (Jawa Barat-Sumatra Utara-Aceh). Lalu, sayapun berhasil mendapatkan tiket one way MES-BTJ dengan harga 200ribuan, cukup murah untuk terbang dengan maskapai terbaik di Indonesia.
Sembilan bulan telah berlalu, tepat di tanggal 7 Mei 2013, saya memulai perjalanan saya ke bagian barat Sumatra. Setelah sekian lama saya menanggalkan status backpacker, akhirnya saya backpackeran lagi. Sangat senang, setelah jeda 4 bulan dari trip terakhir saya ke KL-Penang di bulan Januari kemarin. Tapi entah kenapa rasanya saya kurang bersemangat seperti pada akhir tahun 2012, mungkin karena jarak booking tiket dengan bepergiannya terlalu lama (9 bulan cuy, kaya mau lahiran aja :D). Tapi...pasti nanti bakalan banyak sesuatu yang baru, yang akan membuat semangat saya OK lagi, pasti!!! Dalam perjalanan ini, saya dan kedua travelmate tidak terlalu menargetkan untuk tujuan-tujuan mana saja yang akan kami datangi, kami sepakat untuk "let it flow" saja. Kami hanya bermodalkan tiket pesawat, keril seisinya, uang seminimnya (maklum backpacker), dan informasi dari dunia maya tentang segala sesuatu yang sekiranya berguna. Saya menyebutnya semi blind trip :D
Dengan tujuan berbagi pengalaman, inilah cerita perjalanan saya mengunjungi beberapa daerah di 2 provinsi di Sumatra dalam waktu yang tidak terlalu lama, perjalanan yang membuat saya 80% melupakan gadget2 saya selama 8 hari saking menikmati segala sesuatunya. Seriuss! kalau kalian mengenal saya, pasti kalian tau betapa lengketnya saya dengan gadget2 saya, saya bahkan jarang ngeTweet seperti yang biasanya saya lakukan saat sedang traveling. Perjalanan ini memberikan pengalaman baru menjelajahi tempat-tempat baru di nusantara tercinta...
Me & My Bodyguard Travelmate
Saya kemari bersama dengan 2 travelmate lawas, sebelah kiri (jaket hitam) namanya Ramdan, orang Depok yang pendiam tapi baik hati, yang pernah menemani saya keliling Sulawesi dan Flores. Satunya lagi, sebelah kanan (jaket abu2) seringnya dipanggil NK, arek Suroboyo yang ringan tangan, travelmate saya dari tahun 2011 yang pernah menemani saya keliling Lombok dan Sulawesi Selatan.


Day 1 Selasa, 7 Mei 2013
Surabaya - Bandung - Medan
Halo Bandung! Ini adalah pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Bandara Husein Sastranegara (bukan Kota Bandungnya lho ya), sempat kaget karena bandaranya kecil dan lagi berada di tengah kota. Kedatangan saya disambut oleh mendung dan gerimis yang makin melengkapi dinginnya udara Kota Bandung. Pas…pada saat itu saya sedang lapar, maka saya putuskan untuk sarapan di Solaria yang terletak persis di depan pintu kedatangan sambil menunggu waktu yang tepat untuk keliling kota (menunggu hujan reda).
------------------Jalan-jalan keliling Bandung------------------
Menjelang isya, saya telah berkumpul dengan NK dan Ramdhan di bandara, kami duduk-duduk santai di depan Yomart, sambil menunggu penerbangan ke Medan. Kami ditemani oleh Defi dari Backpacker Bandung, percaya deh, sampai hari terakhir perjalanan ke Sumatra nanti, tiap harinya saya selalu punya teman baru :)
Tepat pada jam 21.15, pesawat dengan nomor penerbangan QZ 7803 membawa kami bertiga menuju Medan dengan durasi perjalanan sekitar 2 jam 15 menit. Sekitar jam 23.30, sampailah kami di Bandara Polonia (yang lagi-lagi terletak ditengah kota), Medan dengan udaranya yang dingin karena habis diguyur hujan. Kami sudah ditunggu oleh Ko Wilson dan Lisa dari Backpacker Medan, kami ditawari untuk menginap dirumah Ko Wilson, alhamdulillah…aman untuk malam ini.

Day 2 Rabu, 8 Mei 2013
Medan - Banda Aceh
Sekitar jam 7 pagi, kami bertiga dijemput oleh taksi menuju bandara untuk terbang lagi menuju Aceh, propinsi paling ujung di barat Indonesia. Karena kami kepagian nyampe bandara, maka kami sempat leyeh-leyeh di sekitaran counter check in, sambil menunggu panggilan yang berasal dari speaker. Tepat pada jam 09.50, GA 142 menerbangkan kami dari MES menuju BTJ dengan durasi 1 jam perjalanan. Saya sempat bertemu dengan teman SMA saya yang menjadi pramugari GA, cukup menyenangkan mendengarkan rute perjalanannya selama seminggu kedepan. Semoga kita sering ketemu ya, teman (semoga saya sering terbang dengan GA) Aamiin…


Bandaranya Aceh
Pesawat landing di Bandara Sultan Iskandar Muda pada jam 10.50, dan setelah kami mengambil tas keril yang kami bagasikan, kami segera mencari kendaraan umum untuk menuju ke Banda Aceh. Karena angkutan umum di sini belum-belum sudah pasang harga tinggi, maka kami lebih memilih naik Damri saja. Kami naik Damri seharga Rp 15.000 menuju tempat perhentian terakhir, yaitu Masjid Baiturrahman. Sempat speechless campur senang karena bisa sampai sejauh ini, sampai di Banda Aceh, yang pada akhir tahun 2004 dilanda tsunami yang meluluh lantakkan kota ini. Banda Aceh yang dulu selalu saya ikuti beritanya di TV (pasca tsunami) dengan sekarang sangat berbeda, sudah banyak sekali bangunan dan tata kotanya rapi :)
Begitu memasuki area masjid Baiturrahman, saya segera memakai pasmina untuk menutup rambut saya, disini semua wanita muslim menutup aurat mereka, maka sayapun juga begitu :) Saya janjian dengan Aris, teman yang saya kenal lewat twitter di masjid ini, rencananya saya akan menyewa motor di temannya Aris selama 4 hari kedepan. Setelah deal dengan Tardi, teman Aris yang menyewakan motor, saya mendapat harga Rp 55.000 perhari (nego). Terima kasih telah mempercayai saya, Aris :)

Masjid Raya Baiturrahman
Sekitar jam 13.00, saya mulai berkeliling kota Banda Aceh dengan NK, saya mengunjungi Blang Padang dimana disitu terdapat Monumen Aceh Thanks To The World yang didirikan sebagai ucapan terima kasih kepada banyak negara yang telah membantu Aceh pasca bencana tsunami, dan replika pesawat RI 001 yaitu pesawat hasil sumbangan dari rakyat Aceh untuk Indonesia. Serta mengunjungi PLTD Apung di Blang Cut. Selanjutnya, saya mengunjungi Museum Tsunami Aceh, cerita saya mengenai museum keren ini bisa dibaca DISINI


The Museum

Foto-foto di Blang Padang

Aceh Thanks To The World
The Story
Me
Terima Kasih & Damai
Bentuknya seperti ombak *tsunami
The Monument
Replika pesawat RI 001


Foto-foto di Blang Cut

Monumen Tsunami
Tsunami telah membawa kapal ini ke tengah kota
Inilah...
View dari atas PLTD Apung

Sedikit mengenai PLTD Apung
Kapal ini adalah salah satu saksi bisu dari bencana tsunami yang menimpa Aceh pada akhir tahun 2004. Di kapal ini terdapat mesin pembangkit listrik yang menggunakan diesel untuk membantu suplai listrik bagi masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar. Awalnya kapal ini berada di sekitaran perairan Ulee Lheue, lalu gelombang tsunami mendorong kapal ini sejauh kurang lebih 5 Km ke tengah kota. Masyaallah...kapal ini gede banget lho dan pastinya berat banget, tetapi gelombang tsunami mampu membawanya sejauh itu, benar-benar kuasa Allah. Kapal ini sengaja dibiarkan (tetapi juga dipelihara) di Blang cut, dan menjadi obyek wisata hingga saat ini.

Akibat kecapekan dan kelaparan, maka dipastikan selanjutnya kami ingin beristirahat sejenak dan mencari makan, setelah browsing2 sebentar akhirnya kami memutuskan untuk mencicipi Mie Razali (karena mi inilah yang banyak muncul sebagai result "Kuliner enak di Aceh"), kami ingin mencoba mi aceh langsung di kotanya, dan yang pasti mi-nya enak dan porsinya mengenyangkan.

Nom nom...
Kelar merapel makan pagi-siang-sore, saya dijemput Maina, seorang teman baru yang asli Aceh dan nantinya akan menjadi host saya selama disini. Maina sangat baik dan menyenangkan, dia adalah seorang penyiar radio di Banda Aceh, nice to meet you. Dari Maina, saya mengenal Ka Lisa yang berdomisili di Pulau Weh dan Mury yang juga seorang penyiar radio, rame dan hobinya foto-foto. Oiya, rencana sore ini adalah sunsetan di Pantai Lampu’uk, Aceh besar.
Menurut saya, ini merupakan tempat yang wajib dikunjungi, karena tak hanya sunset keren dan pantai yang ditemui disini, tetapi juga semacam danau. Pantai ini adalah pantai favorit saya di Aceh :)


Pantai Lampu'uk
My Fave View
Me & Lampu'uk
In new place, with new friends
That's why I love traveling :)
NK - Saya - Ka Lisa - Ramdhan - Maina - Mury
Sambil menikmati keindahan pantai ini, kami saling bertukar cerita mengenai kehidupan sosial-ekonomi di Jawa dan membandingkannya dengan yang di Aceh, sedikit berbeda ternyata :( Kami juga memesan kelapa muda yang disajikan dengan perasan jeruk nipis, belum pernah sih, tapi segerrr banget!!!
Jam tangan saya menunjukkan angka 18.30, maka kami berenam segera kembali ke Banda Aceh untuk menikmati suasana malam kota serambi mekkah ini. Kami berhenti di REX untuk makan malam sambil ngobrol santai, selanjutnya ke Rumoh Aceh yang katanya tempat ngopi gaul nan terkenal disana. Dan sekitar jam 23.30, saya sampai dirumah Maina dan ini berarti waktunya beristirahat setelah melewati hari yang panjang. Lalu bagaimana dengan Ramdan dan NK? Mereka menginap di Kost 28, penginapan yang fasilitasnya okeh banget (Kamar berAC, TV, Air panas, dapet sarapan pula), dan hanya 50.000 rupiah per orang untuk 1 malamnya. Recommended banget...

Ki-Ka : Ka Lisa, Maina, Cut, Mury, Ramdhan, Nk, Saya
Jujur, hari ini sangat menyenangkan sekali, banyak teman, info serta pengalaman baru yang saya dapat. Walaupun saya sempat roaming ketika Maina dan teman-temannya ngobrol menggunakan bahasa Aceh, tetapi saya merasa logat mereka lucu, yah…itung-itung belajar bahasa baru.

Day 3 Kamis, 9 Mei 2013
Banda Aceh - Weh Island
Saya tidur nyenyak semalam, sampai-sampai saya dibangunkan jam 7 pagi oleh Ka Lisa dan masih juga merasa ngantuk. Oke…rencananya hari ini saya akan nyebrang ke Pulau Weh atau yang biasa dikenal dengan Sabang. Saya bergegas mandi dan merapikan isi tas keril saya, setelah itu saya, Maina dan Ka Lisa sarapan sambil ngopi di kedai kopi Solong, gilaaa…di Surabaya aja saya hampir ga pernah ngopi, giliran di Aceh sok ngopi pagi, hehehe. Saya sih nyobain kopi susu sama teh tarik dingin, mantap rasanya, beda sama yang pernah saya coba sebelumnya (lha iya…kan jarang ngopi :p hehehe). Kedai kopi ini rame banget, katanya sih terkenal karena kopinya khas banget. Kelar ngopi cantik, saya menyempatkan diri untuk membeli kopi titipan teman-teman di Surabaya, yang artinya bakal nambah muatan keril saya, huh!
Karena hari ini adalah hari libur nasional, maka dipastikan kapal lambat maupun kapal cepat bakalan rame. Saya berencana menyebrang dengan kapal lambat (Ferry) yang berangkat jam 14.00, maka saya harus sudah berada di pelabuhan pada jam 12.00 agar motor sewaan saya bisa masuk kapal. Benar saja, tepat jam 12.00 saya sampai di pelabuhan, kapal sudah rame penumpang, dan hanya 5 motor lagi yang diperbolehkan masuk (termasuk motor sewaan saya), Yokatta ne!
Salah satu hal yang menarik terjadi disini, di tengah perjalanan menuju Pulau Weh, dari atas kapal, saya melihat banyak lumba-lumba berparade, melompat diantara air dan udara, seakan-akan gerombolan mereka mengiringi kapal yang saya naiki. Ini merupakan gerombolan lumba-lumba dengan jumlah terbanyak yang pernah saya lihat, 20an ekor bahkan lebih, di TN Togean saja saya tidak melihat sebanyak ini. Kata masyarakat sekitar, lumba-lumba jarang berparade seperti ini, kalaupun muncul jumlahnya nggak sebanyak ini, pasti mereka sedang menyambut kedatangan saya (keGRan). Saya sampai tersenyum-senyum sendiri dibuatnya, PRECIOUS moment :)
Untuk cerita lengkap saya selama di Pulau Weh, bisa di baca DISINI

Day 5 Sabtu, 11 Mei 2013
Weh Island - Banda Aceh
Sampai pelabuhan Ulee Lheue saya disambut gerimis yang tak lama kemudian menjadi deras, saya berteduh di warung sekitar pelabuhan dan pas banget saya belum sarapan, sambil nunggu hujan reda sambil sarapan deh :D Beberapa saat kemudian datanglah seorang teman baru bernama Bang Henri, dialah yang nantinya akan menemani kami bertiga (dalam waktu yang singkat) sampai tiba saatnya kami naik bis untuk meninggalkan Aceh, Makasih banyak bang!
Hari terakhir berada di Aceh tentunya tidak akan saya sia-siakan begitu saja, saya dan NK mengunjungi Rumoh Aceh, Taman sari Bunongan, kuburan massal, monument pendaratan jepang, pantai cermin, rumah korban tsunami dan ditutup dengan menikmati keindahan pantai Lhok Nga.

Rumoh Aceh
Bunongan
Naik sampai ke atas Bunongan :p
Kuburan massal
Pagar kuburan massal
Pantai Lhok Nga
Makasih uda nemenin kami, Bang Henri :)
Tepat pada jam 19.30 saya sudah berada di Che Yukee yang letaknya persis di depan terminal bis. Saya janjian dengan Tardi untuk mengembalikan motor disini. Kami bertiga membeli tiket bus "Sempati Star" jurusan Banda Aceh - Medan seharga Rp 140.000 dan pada jam 20.30, kami resmi meninggalkan Banda Aceh. Bisnya nyaman banget, executive class, dan yang pasti bakal kedinginan di dalamnya :D

See you on Medan!!!
Masih ada sambungannya lagi, yaaa.....
Sabarlah menunggu :)

8 komentar:

  1. ditunggu lanjutannya ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. siaapp!!!
      dirimu bakalan muncul di part selanjutnya :D

      Hapus
    2. waduh, jangan sungkan :D

      Hapus
  2. wowh, blognya kakak keren deh!
    Jalan-jalannya murah kayanya, total pengeluaran berapa kak?
    jadi pengen jalan-jalan ke provinsi paling barat di Indonesia...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih uda mampir kesini :)
      ntar ku posting total pengeluaran selama trip ini,
      tunggu aja ya...

      Hapus
  3. mantep mbak. 2 jempol deh :)

    BalasHapus
  4. terima kasih telah mampir di warkop kami Chek Yukee..
    dan kami sudah membuka 2 cabang baru...
    website resmi kami berhalaman chekyukee[dot]com
    semoga anda menikmati kopi khas aceh dari kami.. :)
    by direktur utama chek yukee pagar air (ahmed)

    BalasHapus