Aamiin...
Kali ini saya mesti menanggalkan sementara status backpacker menjadi flashpacker, tapi gapapa ding, kan flashpacker merupakan anak cabang dari traveller :p (sok tau ya :p ngasal aja kok nulisnya). Oiya, saya tanggalkan status backpacker, karena dalam perjalanan menuju Kelimutu ini saya tidak menggunakan public transport dan numpang-numpang (seperti yang biasanya saya lakukan). Saya akui kali ini saya cemen!!! Yak, next time kalo ke Flores lagi ga boleh cemen ya, Qee (membulatkan tekad). Walaupun begitu, ada juga sisi positifnya, tapi tetep minim pengalamannya :) Oke, cukup sudah basa basinya :p inilah cerita saya menyusuri Pulau Flores yang saya bagi dalam dua bagian, part 2 tentang Danau Kelimutu, dan part 3 tentang Desa Bena dan Ruteng.....
Rabu, 14 November 2012
Sekitar jam 6.30 pagi, mobil
elf yang kami sewa seharga 4 Juta untuk 3 hari telah sampai di halaman
penginapan kami, Hotel Wisata. Kami semua menaikkan tas keril masing-masing ke
atap mobil untuk diikat dan ditutupi terpal. Teman-teman lainnya berlalu lalang
untuk membeli camilan atau roti yang bisa mengganjal perut selama didalam
mobil. Sedangkan saya cuma sempat minum susu ultra moka, dan berharap untuk
beberapa jam ke depan saya tidak lapar. Setelah semua tas dan para pemiliknya
sudah naik dalam mobil, sekitar jam 7 lebih mobil elf pun berangkat menuju
destinasi utama, Danau Kelimutu :)
Ditengah-tengah perjalanan,
kami sempat berhenti di Desa Cancar, masih di Kabupaten Manggarai. Desa Cancar
terkenal memiliki sawah yang berbentuk seperti jaring laba-laba, keindahan ini
tentunya bisa dinikmati dari atas bukit. Disaat saya sedang asik mengabadikan
view Desa Cancar, saya jadi ingat, kalo tadinya saya kebelet pipis. Saya
mencari toilet umum disekitar situ, tapi sayangnya saya tidak dapat menemukan
toilet yang layak pakai disitu :( Dengan amat terpaksa, saya akhirnya pipis
ditoilet primitif yang baunya gak karu-karuan. Yah, patut dijadikan pengalaman,
dan sangat terlihat sekali disini minimnya fasilitas yang ada, bahkan (kata
penduduk sekitar) air bersih disini sulit didapat :(
sawah yang berbentuk jaring laba-laba |
Me & Cancar Village |
Sawah ini dibentuk menurut sistem pembagian sawah yang dilakukan oleh ketua adat setempat, sawah yang terbagi ini disebut Lingko. Lingko adalah tanah adat yang dimiliki dan dikelola bersama oleh penduduk. Lingko tidak dimiliki perorangan, tetapi dimiliki oleh setiap suku yang ada di wilayah tersebut. Setiap suku memiliki tetua yang bertugas untuk membagi besarnya lingko. Sistem pembagian lingko disebut lodok. Pembagian tanah dilakukan dengan menentukan titik pusat hamparan tanah adat. Kemudian, pada titik pusat ditanam kayu khusus. Besar kecilnya tanah ditentukan dari kedudukan seseorang dalam kampung dan jumlah keluarga. Semakin tinggi kedudukannya, semakin besar pula tanah yang di dapat. Tanpa disadari, pembagian ini ternyata membentuk sawah seperti jaring laba-laba.
barengan anak-anak dari desa cancar |
Selanjutnya, kami berhenti di
Danau Ranamese yang terletak di tepi jalan raya utama Kota Ruteng, danau
ini secara administratif berada di Kabupaten Manggarai Timur. Tempatnya sepi
cuy, ga dipungut tiket masuk pula. Danau ini pas banget dijadiin tempat untuk
mencari ketenangan. Udara disini sangat sejuk, bahkan sedikit berkabut, padahal kami kesini saat jam 1 siang.
Danau Ranamese termasuk dalam kategori danau vulkanik, yang memiliki kedalaman 43 meter, luas 5 hektar, dan terletak pada ketinggian 1200 Mdpl. Kami hanya sebentar disini, selanjutnya kami meneruskan
perjalanan hingga ke Ende, ditemani lagu-lagu ngebeat berbahasa khas indonesia
timur :)
Ranamese Lake |
Kamis, 15 November 2012
Kami baru sampai penginapan
sekitar jam 2 pagi, dan kami langsung tidur dikasur, lumayan lah bisa
ngelurusin badan selama 2 jam. Dan tepat jam 4 pagi, kami berangkat menuju
Taman Nasional Kelimutu \(´▽`)/ Dari penginapan kami (letaknya di Desa Moni)
menuju ke T.N Kelimutu tidak terlalu jauh jika ditempuh dengan mobil. Sekitar setengah jam melewati jalanan yang meliuk-liuk dan juga menanjak, akhirnya kami sampai juga di T.N Kelimutu :) Rasanya bangga banget bisa mampir ke danau ini, keren banget!! Dan memang danaunya ada 3 warna loh, persis kaya di foto-foto yang pernah saya lihat (norak!!).
Kelimutu Gate |
Sunrise yang keren di Kelimutu :) |
Full Team, minus Mas Tyo |
Sunrise @ Kelimutu lake |
Me & Kelimutu |
Danau Kelimutu dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki
tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu,
warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.
Kelimutu
merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut
kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti
masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau atau Tiwu
Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di
dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu
Nuwa Muri Koo Fai" merupakan
tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang
berwarna merah atau "Tiwu
Ata Polo"merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah
meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan
danau berwarna putih atau "Tiwu
Ata Mbupu" merupakan
tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.
Luas ketiga
danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter
kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding
ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau
berkisar antara 50 sampai 150 meter.
(copas dari Wikipedia)
Natural Changes, Eternal Believes |
Makin siang, makin banyak monyet :D |
Bagian danau yang berwarna hitam |
Akhirnya, foto disini juga... |
US :) |
Kelimutu, salah satu keindahan Indonesia |
with Dimas |
Setelah check out dari penginapan, kami bersepuluh melanjutkan perjalanan ke Desa Bena yang merupakan salah satu desa megalitik di Flores, nyambung ke postingan berikutnya ya! Semoga lagi on the good mood, biar cepet kelar :)
Rabu, 14 November 2012
Susu ultra (2 biji) Rp 7.500
Brunch (nasgor + teh) Rp 10.500
Dinner (nasi padang) Rp 10.000
Penginapan di Moni / orang Rp 42.000
Urunan mobil / orang Rp 400.000
Kamis, 15 November 2012
Brunch (nasi sate ayam, share sama Ramdan) Rp 14.000
Dinner (ditraktir ;D) Rp FREE
Total pengeluaran selama 2 hari Rp 484.000
Kelimutu keren banget kayanya! Wah, kakak yang satu ini beneran explore Flores nih, ngeri gw
BalasHapusMo jalan kemana lagi nih kak rencananya? gw pengen ikutan trip bareng...
Kelimutu emang keren banget!
BalasHapusalam Indonesia uda pasti keren donk :)
untuk sementara jeda trip dulu, boleh deh klo mau trip bareng, ditunggu ya....
whoaaa....
BalasHapusnyampe Kelimutu juga neh?
*envy berat*
btw, sapa tuh Dimas? tumben2an pasang foto berdua?
ajak ke makassar sini, kenalin aku!
hehehe....
HapusDimas adalah *tit* masih aja nanya disini, uda tau juga, dasar didif!
Halo Nuqee, nice posting :) Aku mau tanya, boleh tahu nomor telepon untuk sewa mobil Elf kamu di Flores? Soalnya rencana kami mau sewa mobil Elf tapi aku belum ketemu nih. Makasih banyak ya :)
BalasHapusDan masih banyak lagi daerah eksotis untuk di kunjungi...antara lain :
BalasHapus1. Kampung adat Waerebo
2. Kampung adat Bena
3. Pink beach
4. Pulau kanawa
5. Pulau bidadari
6. Dll...
cek ig @andi_bjn ato path andi cahyono
bbrp foto keindahan flores...
#promoindonesiatimur
heheheee...
tengkyu...