Selasa, 12 Februari 2013

Journey to KELIMUTU (Flores Trip Part 2)

Setelah kemarin lumayan seneng (tapi belum puas) berkeliling Taman Nasional Komodo naik kapal atau sailing trip, sekarang saya akan share cerita mengenai perjalanan saya via darat menyusuri Pulau Flores, tapi sayangnya ga sampai ujung pulau sih :D Tapi gapapa lah, itu artinya someday saya mesti balik lagi ke pulau ini :)
Aamiin...
Kali ini saya mesti menanggalkan sementara status backpacker menjadi flashpacker, tapi gapapa ding, kan flashpacker merupakan anak cabang dari traveller :p (sok tau ya :p ngasal aja kok nulisnya). Oiya, saya tanggalkan status backpacker, karena dalam perjalanan menuju Kelimutu ini saya tidak menggunakan public transport dan numpang-numpang (seperti yang biasanya saya lakukan). Saya akui kali ini saya cemen!!! Yak, next time kalo ke Flores lagi ga boleh cemen ya, Qee (membulatkan tekad). Walaupun begitu, ada juga sisi positifnya, tapi tetep minim pengalamannya :) Oke, cukup sudah basa basinya :p inilah cerita saya menyusuri Pulau Flores yang saya bagi dalam dua bagian, part 2 tentang Danau Kelimutu, dan part 3 tentang Desa Bena dan Ruteng.....


Rabu, 14 November 2012
Sekitar jam 6.30 pagi, mobil elf yang kami sewa seharga 4 Juta untuk 3 hari telah sampai di halaman penginapan kami, Hotel Wisata. Kami semua menaikkan tas keril masing-masing ke atap mobil untuk diikat dan ditutupi terpal. Teman-teman lainnya berlalu lalang untuk membeli camilan atau roti yang bisa mengganjal perut selama didalam mobil. Sedangkan saya cuma sempat minum susu ultra moka, dan berharap untuk beberapa jam ke depan saya tidak lapar. Setelah semua tas dan para pemiliknya sudah naik dalam mobil, sekitar jam 7 lebih mobil elf pun berangkat menuju destinasi utama, Danau Kelimutu :)
Ditengah-tengah perjalanan, kami sempat berhenti di Desa Cancar, masih di Kabupaten Manggarai. Desa Cancar terkenal memiliki sawah yang berbentuk seperti jaring laba-laba, keindahan ini tentunya bisa dinikmati dari atas bukit. Disaat saya sedang asik mengabadikan view Desa Cancar, saya jadi ingat, kalo tadinya saya kebelet pipis. Saya mencari toilet umum disekitar situ, tapi sayangnya saya tidak dapat menemukan toilet yang layak pakai disitu :( Dengan amat terpaksa, saya akhirnya pipis ditoilet primitif yang baunya gak karu-karuan. Yah, patut dijadikan pengalaman, dan sangat terlihat sekali disini minimnya fasilitas yang ada, bahkan (kata penduduk sekitar) air bersih disini sulit didapat :(
sawah yang berbentuk jaring laba-laba
Me & Cancar Village
Sekilas mengenai sawah di Desa Cancar :
Sawah ini dibentuk menurut sistem pembagian sawah yang dilakukan oleh ketua adat setempat, sawah yang terbagi ini disebut Lingko. Lingko adalah tanah adat yang dimiliki dan dikelola bersama oleh penduduk. Lingko tidak dimiliki perorangan, tetapi dimiliki oleh setiap suku yang ada di wilayah tersebut. Setiap suku memiliki tetua yang bertugas untuk membagi besarnya lingko. Sistem pembagian lingko disebut lodok. Pembagian tanah dilakukan dengan menentukan titik pusat hamparan tanah adat. Kemudian, pada titik pusat ditanam kayu khusus. Besar kecilnya tanah ditentukan dari kedudukan seseorang dalam kampung dan jumlah keluarga. Semakin tinggi kedudukannya, semakin besar pula tanah yang di dapat. Tanpa disadari, pembagian ini ternyata membentuk sawah seperti jaring laba-laba.

barengan anak-anak dari desa cancar
Selanjutnya, kami berhenti di Danau Ranamese yang terletak di tepi jalan raya utama Kota Ruteng, danau ini secara administratif berada di Kabupaten Manggarai Timur. Tempatnya sepi cuy, ga dipungut tiket masuk pula. Danau ini pas banget dijadiin tempat untuk mencari ketenangan. Udara disini sangat sejuk, bahkan sedikit berkabut, padahal kami kesini saat jam 1 siang.
Ranamese Lake
Danau Ranamese termasuk dalam kategori danau vulkanik, yang memiliki kedalaman 43 meter, luas 5 hektar, dan terletak pada ketinggian 1200 Mdpl. Kami hanya sebentar disini, selanjutnya kami meneruskan perjalanan hingga ke Ende, ditemani lagu-lagu ngebeat berbahasa khas indonesia timur :)


Kamis, 15 November 2012
Kami baru sampai penginapan sekitar jam 2 pagi, dan kami langsung tidur dikasur, lumayan lah bisa ngelurusin badan selama 2 jam. Dan tepat jam 4 pagi, kami berangkat menuju Taman Nasional Kelimutu \(´`)/ Dari penginapan kami (letaknya di Desa Moni) menuju ke T.N Kelimutu tidak terlalu jauh jika ditempuh dengan mobil. Sekitar setengah jam melewati jalanan yang meliuk-liuk dan juga menanjak, akhirnya kami sampai juga di T.N Kelimutu :) Rasanya bangga banget bisa mampir ke danau ini, keren banget!! Dan memang danaunya ada 3 warna loh, persis kaya di foto-foto yang pernah saya lihat (norak!!).


Kelimutu Gate
Sunrise yang keren di Kelimutu :)
Full Team, minus Mas Tyo
Sunrise @ Kelimutu lake
Me & Kelimutu
Sekilas tentang Danau Kelimutu :
Danau Kelimutu dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.
Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo"merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.
Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.
(copas dari Wikipedia)
Natural Changes, Eternal Believes
Makin siang, makin banyak monyet :D
Bagian danau yang berwarna hitam
Akhirnya, foto disini juga...
US :)
Kelimutu, salah satu keindahan Indonesia
with Dimas
Sekitar jam 8 pagi kami meninggalkan Kelimutu untuk kembali ke penginapan. Memang saya hanya sebentar disini, tapi semuanya terbayar kok :) ditambah rasa bangga karena sudah sampai sini, danau yang namanya sudah mendunia. Terbukti saat saya kesini, lebih banyak wisatawan mancanegara daripada lokal, bangganya nambah deh...
Setelah check out dari penginapan, kami bersepuluh melanjutkan perjalanan ke Desa Bena yang merupakan salah satu desa megalitik di Flores, nyambung ke postingan berikutnya ya! Semoga lagi on the good mood, biar cepet kelar :)

Pengeluaran :
Rabu, 14 November 2012
Susu ultra (2 biji)                                                Rp     7.500
Brunch (nasgor + teh)                                          Rp   10.500
Dinner (nasi padang)                                           Rp    10.000
Penginapan di Moni / orang                                  Rp   42.000
Urunan mobil / orang                                          Rp   400.000

Kamis, 15 November 2012
Brunch (nasi sate ayam, share sama Ramdan)         Rp    14.000
Dinner (ditraktir ;D)                                            Rp      FREE

Total pengeluaran selama 2 hari                        Rp  484.000

6 komentar:

  1. Kelimutu keren banget kayanya! Wah, kakak yang satu ini beneran explore Flores nih, ngeri gw
    Mo jalan kemana lagi nih kak rencananya? gw pengen ikutan trip bareng...

    BalasHapus
  2. Kelimutu emang keren banget!
    alam Indonesia uda pasti keren donk :)

    untuk sementara jeda trip dulu, boleh deh klo mau trip bareng, ditunggu ya....

    BalasHapus
  3. whoaaa....
    nyampe Kelimutu juga neh?
    *envy berat*

    btw, sapa tuh Dimas? tumben2an pasang foto berdua?
    ajak ke makassar sini, kenalin aku!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe....
      Dimas adalah *tit* masih aja nanya disini, uda tau juga, dasar didif!

      Hapus
  4. Halo Nuqee, nice posting :) Aku mau tanya, boleh tahu nomor telepon untuk sewa mobil Elf kamu di Flores? Soalnya rencana kami mau sewa mobil Elf tapi aku belum ketemu nih. Makasih banyak ya :)


    BalasHapus
  5. Dan masih banyak lagi daerah eksotis untuk di kunjungi...antara lain :
    1. Kampung adat Waerebo
    2. Kampung adat Bena
    3. Pink beach
    4. Pulau kanawa
    5. Pulau bidadari
    6. Dll...
    cek ig @andi_bjn ato path andi cahyono
    bbrp foto keindahan flores...
    #promoindonesiatimur
    heheheee...
    tengkyu...

    BalasHapus