|
Gili Trawangan's view |
LOMBOK…
saya selalu ingin kesini, dan akhirnya pada tanggal 7-13 September 2011
sampailah juga saya disini.
kesan pertama yang saya dapat, pulau ini hampir mirip dengan pulau dewata, tapi
ada sesuatu di pulau ini yang tidak dimiliki oleh pulau dewata, yaitu
kebudayaan islam dan hindu yang hidup dalam kerukunan, dan salah satunya
tercermin dalam bangunan pura dan masjid.
tapi, sebenarnya tujuan saya kesini
adalah untuk mengunjungi pantai-pantainya, karena saya sangat suka pantai. Dan
keeksotikan pulau ini jugalah yang membuat saya ingin kesini. Awalnya saya
kesini sebagai solo traveler, dan sama sekali tidak tahu apa yang harus saya
lakukan disana, akan menginap dimana, dan lain-lainnya. Inilah cerita
perjalanan saya selama seminggu di pulau lombok…
Hari 1 – 7 september 2011
Sekitar jam 10, saya tiba di bandara selaparang, kota
mataram, di pulau lombok dengan menaiki pesawat LION AIR (yang sebenarnya
dioperasikan oleh WINGS AIR) dengan pesawat yang lebih kecil daripada pesawat
yang saya naiki biasanya. Hampir saja saya ketinggalan pesawat di bandara
internasional juanda karena macet.
sesampainya di bandara selaparang, saya dijemput oleh Wayan, seorang teman baru
yang baru saya kenal lewat sms sehari sebelum saya berangkat ke lombok, dia
sangat baik sekali hingga mau menjemput saya di bandara. Lalu saya diantar
kerumahnya untuk beristirahat, ternyata wayan seorang hindu, terlihat dari
rumahnya yang memiliki pura untuk tempat bersembahyang dan juga persinggahan
nenek moyang (katanya). Orangtuanya adalah orang bali, dan sangat mencintai
adat dan kebudayaan mereka, terlihat dari cara mereka menceritakan mengenai
adat serta kebudayaan Bali. Keluarga Wayan sangat ramah dan baik terhadap saya,
saya langsung berpikir, “betapa beruntungnya saya :)”
sorenya, sekitar jam 6 (yang menurut saya terlihat seperti jam 5 di pulau jawa)
saya diajak wayan untuk jalan2 di sekitar Senggigi hingga Malimbu. Karena pada
hari itu bertepatan dengan hari raya ketupat, maka jalan menuju kesana dan
jalan di sekitar senggigi sangat padat dan macet. Ternyata penduduk lokal lebih
banyak yang merayakan hari raya ketupat di Senggigi, dan selalu setiap tahun
seperti ini.
pemandangan malam di Malimbu sangatlah bagus, dan dari Malimbu, saya bisa
melihat Gili Trawangan juga :) Lalu, saya diajak makan malam di sebuah tempat makan yang menjual makanan khas Lombok, yaitu Ayam goreng Taliwang & Plecing Kangkung... Yummy...
Hari 2 – 8 September 2011
Dihari kedua saya hanya berkeliling kota Mataram
dan Lombok Barat, dengan menaiki sepeda motor wayan (tapi sebelumnya saya harus
mengantarnya ke kantor dahulu). Sebelum jalan-jalan, saya mampir ke Mataram
Mall dahulu, yang merupakan satu-satunya mall di Pulau Lombok untuk sarapan di
KFC :D
setelah kenyang sambil numpang hot spot internet gratis, saya berangkat menuju
rute pertama saya ke Pura Lingsar, lalu menembus daerah Lombok Barat menuju
Suranadi, dan akhirnya kembali ke kota mataram untuk mengunjungi taman air
Narmada. Narmada merupakan tempat yang bagus dan sejuk, saya memutuskan untuk
berlama-lama dan beristirahat disini :) setelah sekitar 2 jam saya di Narmada, saya
kembali melanjutkan perjalanan ke Pura Meru dan Pura Mayura. Sejujurnya, saya
tidat terlalu tertarik dengan pura-pura disana, jadi saya tidak banyak
berkomentar mengenai pura-pura ini. Lain orang lain ketertarikan :)
|
Pura Lingsar |
|
Pura Suranadi |
|
Pura di Narmada |
|
NARMADA |
|
Pura Meru |
Malamnya wayan mengajak saya jalan lagi untuk membeli oleh-oleh. Saya ingin
membeli kaos saja untuk teman dan saudara terdekat saya, dan diajaklah saya ke
daerah Cakranegara, yang lokasinya bersebelahan dengan Mataram Mall. Saya
mendapat harga IDR 20k untuk 1 kaos dengan bahan kaos yang lumayan bagus. Cukup
murah menurut saya, tapi memang nego harga sangat diperlukan dalam kemurahan
kaos tersebut, hahaha....
setelah membeli oleh-oleh saya diajak makan malam, dan kali ini saya ditraktir :)
Hari 3 – 9 Septermber 2011
saya dihubungi oleh teman saya yang baru saja turun dari gunung Rinjani untuk
rencana hari itu pergi ke Gili Trawangan. Langsung saja saya berkemas dan
menghubungi wayan tentang bagaimana transportasi menuju Gili trawangan. Karena,
transportasi di mataram ini terbilang sulit bagi saya :(
aah… lagi-lagi wayan dan temannya, Hadi mengantar saya sampai mendapatkan
Engkel untuk menuju daerah Pemenang (Engkel di Lombok, merupakan kendaraan
Bison yang jorok dan kebanyakan selalu kelebihan muatan). Dan lagi-lagi saya
berpikir, “beruntungnya saya… baru pertama solo traveler, sudah mendapat teman
baru yang baik sekali :)”
perjalanan dari kota mataram menuju Pemenang sekitar satu jam melewati Pusuk.
Dan pada akhirnya saya tiba di Pemenang sekitar jam 2 WITA. Saya langsung
bertemu teman saya, NK dan Taufiq yang merupakan teman Backpacker di Surabaya.
Kami langsung belanja kebutuhan makanan dan minuman di Pemenang, karena takut
kalau harga di Gili Trawangan lebih mahal, karena banyaknya turis disana.
setelah belanja, kami menaiki Cidomo menuju tempat penyebrangan Bangsal (Cidomo
di Lombok, merupakan kereta kuda atau dokar, katanya sih singkatan dari cikar
dokar mobil)
sesampainya di bangsal, saya langsung membeli tiket penyebrangan ke Gili
Trawangan seharga IDR 10k. dan tidak menunggu lama, kami langsung menaiki kapal
panjang menuju ke Trawangan. Perjalanan menaiki kapal ini sekitar 20 menit jika
cuaca sedang baik, dan mungkin 30 menit jika cuaca sedang buruk.
saat menginjakkan kaki di Gili Trawangan, saya merasa tidak berada di
Indonesia, karena banyak sekali turis asing yang berlalu lalang di sekitar
sana. Keadaan pantainya sangat indah, dengan pasirnya yang putih dan air
lautnya yang bewarna biru serta hijau, ini adalah salah satu surga indonesia,
pantas saja sangat banyak turis asing berkeliaran di pulau :)
saya, NK dan Taufiq terlebih dahulu mencari penginapan murah, setelah setengan jam
berjalan kaki, akhirnya kami mendapat penginapan murah di Lucky House seharga
IDR 150k/kamar/malam dengan fasilitas kamar mandi dalam dan gratis teh/kopi di
pagi hari, lumayan lah untuk backpacker seperti saya J sore harinya kami
berjalan-jalan sambil menunggu sunset dengan menaiki sepeda yang kami sewa di
penginapan seharga IDR 30k/sepeda, cukup murah bukan?
menjelang terbenamnya matahari, banyak sekali wisatawan yang memadati tempat
ini, sunset view yang terletak di ujung pulau. Setelah kami mendapatkan sunset
yang indah, kami kembali ke penginapan dengan menaiki sepeda sewaan untuk mandi
dan makan malam.
|
My Fave Spot |
|
waiting for sunset |
|
sunset @ Gili Trawangan |
sekitar jam 8 malam WITA, kami berjalan-jalan lagi untuk menikmati suasana
malam ala turis asing, kami mampir di sebuah cafe yang menyediakan wifi gratis
sambil menikmati pantai dan sejuknya angin pantai. Menjelang jam 10 malam WITA,
kami bersepeda kembali menuju salah satu pub/cafe disana yang sedang mengadakan
party. Yeah…saya hanya bertahan sebentar disana karena tidak terlalu suka
keramaian dan hingar bingar disana. Setelah capek berjalan-jalan seharian,
kamipun kembali ke penginapan untuk tidur.
Hari 4 – 10 September 2011
Di hari keempat ini, kami akan snorkling. Yeah… ini untuk
kedua kalinya saya snorkling setelah snorkling pertama kali di Karimun Jawa.
Ada 4 spot snorkling yang kami kunjungi, serta sejam beristirahat di Gili Air
yang lebih sepi dari Gili Trawangan. Kami ikut paket snorkling ini seharga IDR
110k/orang.
|
The Tourist enjoy Gili Air |
|
Beautifully Gili Air |
|
Gili Meno |
tepat jam 2 siang, kami menyeberang kembali ke Bangsal, untuk kembali ke Mataram.
Disana kami menginap dirumah Rinja, yang lagi-lagi merupakan teman baru (host)
kami.
Nyambung ke Part 2...